Music
Tutorial: Membuat Lagu untuk Pemula dengan Fruityloops Part 1
Artwork
by: nicky
|
Jumpa lagi dalam tutorial Loovo
Music. Bagi teman-teman yang baru bergabung ini adalah tutorial Part 1
dalam rangkaian tutorial Membuat Lagu untuk Pemula
dengan Software Fruityloops, boleh
dibaca dulu artikel sebelumnya supaya tidak tersesat.
Dalam posting sebelumnya telah
sedikit dijelaskan mengapa kita memulai belajar FL Studio dari membuat beat
drum terlebih dahulu. Saya mulai dari drum karena pelajaran ini bisa
mencakup basic konsep dari Fruityloops yang setelah mengerti akan
memudahkan untuk mengikuti tutorial selanjutnya.
Catatan: Saya telah membuat daftar isi yang sangat berguna untuk memberikan gambaran secara runtut dan jelas dari tutorial membuat lagu ini. Daftar isi tutorial dapat diakses melalui link berikut:
Tutorial Part 1 ini akan dibagi ke
dalam 4 bagian. Oke, tanpa berpanjang lebar langsung saya sediakan daftar isi
tutorial Part 1 ini, selamat mencoba.
*gunakan
link dalam daftar isi untuk melompat ke bagian yang ingin dituju.
Sebagai awal kita telusuri dulu
fungsi-fungsi utama yang wajib diketahui dari ‘tool bar’ dalam FL Studio. Di
dalam ‘tool bar’ area ini berisi bermacam-macam panel yang berguna sebagai
navigasi untuk mengoperasikan FL Studio. Agar lebih mudah saya jelaskan
menggunakan gambar di bawah ini:
Penjelasan Gambar 1
- Merah: Toolbar Area
- Hijau: Main Bar
Menu utama untuk save project, options,
view, copy, paste dll.
- Kuning: Main Volume
Main volume berfungsi sebagai pengatur besarnya suara secara
global.
- Orange: Time panel
Menunjukan waktu project lagu.
- Biru Tua: Transport panel
Berfungsi untuk menjalankan lagu (play), menghentikan
lagu (stop), rekam (record).
- Biru Muda: Song tempo & Pattern selector
Song tempo berfungsi mengatur kecepatan sebuah lagu . Dalam
FL Studio kita dapat set tempo dari 10 bps (beat per second) hingga 999
bps. Pengaturan tempo tergantung dari lagu jenis apa yang akan kita buat. Pattern
akan dibahas pada penjelasan berikutnya.
- Ungu: Metronome
Berfungsi menghasilkan suara sebagai ketukan lagu yang
berguna untuk memandu dalam membuat lagu terutama beat drum, variasi drum dll.
Kecepatan bunyi metronome ini sesuai dengan tempo yang kita set.
Untuk sementara itu dulu yang perlu
diketahui sebelum menyentuh panel-panel lainnya yang akan saya bahas pada
tutorial berikutnya. Karena tutorial Part 1 ini membahas tentang basic
pembuatan drum, saya akan sedikit jelaskan cara kerja ‘Song tempo’ (biru muda) dan ‘Metronome’ (ungu).
Untuk mencoba metronome sekaligus
tes suara, silahkan klik ‘play’ dan perhatikan angka pada ‘time panel’
bergerak, namun Anda belum mendengar suara apapun. Tenang, untuk tes suara kita
bisa mengaktifkan ‘metronome’, silahkan aktifkan bagian ‘metronome’ yang tadi
saya beri tanda warna ‘ungu'.
Jika sukses Anda akan mendengar
suara ‘metronome’ yang berbunyi “tak...tuk...tuk...” Sekarang coba Anda
ubah angka pada ‘tempo panel’ untuk mengetahui naik turun kecepatan
‘suara metronome’. Caranya, klik “play” untuk menjalankan ‘metronome’ dan
klik ‘angka’ sambil ditahan lalu drag mouse ke atas untuk menaikan tempo dan ke
bawah untuk menurunkannya sesuai kecepatan yang diinginkan.
‘Metronome’ ini nantinya bisa kita
gunakan sesuai kebutuhan dalam proses pembuatan lagu. Penjelasan tool bar
selesai, mari lanjutkan ke Channel window & step sequencer.
Seperti biasa saya akan tunjukan di
mana letak Channel window & Step sequencer dengan gambar disertai
dengan komponen-komponen yang penting untuk diketahui.
Penjelasan Gambar 2
Area berwarna merah adalah Channel window & Step sequencer
dan hijau muda adalah shortcut show/hide.
Di dalamnya berisi komponen-komponen yang dijelaskan berikut ini:
- Ungu: Channel
Pada Gambar 2 terlihat ada 4 buah ‘channel’ yang terpasang
(default channel saat pertama kali instal dan membuka FL Studio) di dalam ‘channel
window’ yang masing-masing bertuliskan Kick, Clap, Hat dan
Snare. Betul sekali, itu adalah nama-nama instrumen drum yang berarti, channel
merupakan tempat bernaungnya suara instrumen di mana channel bekerja
agar suara-suara instrumen yang masuk ke dalamnya dapat kita dengar dan
mainkan.
Di dalam ‘Channel window’ kita dapat memasukkan banyak
‘channel’ yang masing-masing berisi berbagai instrumen yang kita butuhkan.
Masih bingung? Tenang kita lanjut dulu, oke.
- Biru muda: Step Sequencer
Kita melihat banyak kotak-kotak yang berjumlah 16 kotak dari
setiap ‘channel’-nya, lalu apa kegunaan kotak-kotak ini? Kotak-kotak ini
berfungsi untuk memerintahkan kapan sebuah instrumen dalam sebuah ‘channel’
mengeluarkan suara. Contoh, jika kita klik satu kotak pada ‘channel kick’
kotak tersebut akan terisi. Silahkan isikan satu kotak ‘step sequencer kick’
dengan cara meng-klik seperti gambar di bawah ini:
Setelah terisi coba ‘play’, dan kita akan mendengar sebuah
bass drum. Untuk menghapus silahkan klik kanan pada kotak putih yang tadi
kita gambarkan. Supaya lebih jelas sekarang coba isi sesuka Anda semua
kotak yang tersedia dan “play” jika sudah terisi.
Sudah jelas fungsi dari kotak-kotak yang disebut ‘step
sequencer’? Jika sudah mari kita lanjut.
- Orange: Channel volume
Kalau sebelumnya kita sudah berkenalan dengan main volume,
sekarang kita berhadapan dengan ‘channel volume,’ lalu apa perbedaan keduanya?
‘Channel volume’ berfungsi mengatur besar/kecilnya suara yang keluar hanya
dari sebuah channel. Berbeda dengan main volume yang mengendalikan
besar/kecilnya suara secara keseluruhan.
Contoh, asumsi kita telah menggambar Kick, Hat
dan Snare pada ‘step sequencer’, setelah didengar ternyata suara Hat
terlalu besar, mendengar suara Hat yang terlalu besar agar lebih enak
didengar kita harus mengecilkannya, jawabannya gunakan ‘channel volume hat.’
Jika kita gunakan ‘main volume’, semua suara instrumen akan mengecil.
Baiklah, penjelasan tentang Channel
window & Step sequencer sudah selesai. Sebelum mengakhiri ayo kita
sama-sama menggambar beat drum seperti contoh gambar di bawah ini:
Suara akan terdengar seperti soundclip
berikut:
Sampai di sini kita sudah berhasil
membuat sebuah pattern/pola drum, saya akan jelaskan tentang pattern
dalam sesi Playlist. Suara drum yang kita gunakan adalah suara untuk
lagu bergenre elektronik, jika ingin mencari alternatif suara drum lainnya mari
kita lanjut ke sesi berikutnya.
Browser adalah area yang diberi tanda warna merah
dan shortcut show/hide berwarna hijau.
Lalu apa fungsi browser ini?
Seperti halnya windows explorer pada komputer, browser FL Studio
berfungsi menampung semua data FL Studio seperti suara-suara instrumen, preset
efek, project file dll. Pembahasan saya kali ini hanya akan menjelaskan
eksplor suara-suara instrumen bawaan FL Studio menggunakan browser.
FL Studio telah menyediakan banyak
suara yang bisa kita gunakan seperti, suara drum, gitar, bass, string
ensemble dan masih banyak lagi. Suara-suara ini biasa disebut sample,
merupakan potongan rekaman suara instrumen aslinya. Untuk membuat instrumen
yang memiliki nada ada cara tersendiri dan akan dibahas pada tutorial
berikutnya.
Kembali ke browser, mari kita coba buka
folder ‘Packs’ dan lihat ada instrumen drum apa saja di dalamnya. Letak folder
“Packs” saya beri warna “biru muda”.
Setelah kita klik folder ‘Packs’
akan terbuka folder-folder anak dengan judulnya masing-masing. Silahkan Anda
buka folder ‘Drum Kit 01’, di dalamnya terdapat beberapa sample yang
bisa kita dengar dengan cara meng-klik. Silahkan klik sample-sample tersebut
untuk mendengarkan suaranya. (sample adalah file dengan icon warna kuning
seperti di Gambar 6).
Agar suara instrumen terdengar
sempurna, dianjurkan menggunakan speaker/earphone dengan frekuensi lebar
(30 hz – 15k hz). Silahkan buka artikel Membuat Lagu untuk Pemula
dengan Sofware Fruityloops untuk
melihat apa saja yang dibutuhkan agar dapat mengikuti tutorial ini dengan baik.
Setelah suara terdengar silahkan
coba semua suara di dalam folder ‘Drum Kit 01’. Seperti yang sudah Anda
dengarkan, sample-sample itu adalah sample real drum, walaupun menurut
saya kualitas suaranya kurang bagus. Untuk suara drum yang lebih baik ada banyak
pilihan plugin real drumkit yang dapat diinstal secara terpisah, tapi
itu akan saya jelaskan nanti.
Setelah coba semua suara di dalam
folder ‘Drum Kit 01’, Anda bisa coba seluruh sample dalam folder ‘Packs’
lainnya dan Anda akan menemukan berbagai instrumen. Setelah puas menjajal semua
sample dalam folder Packs kita lanjut.
Lalu bagaimana kita menggunakan
sample-sample ini? Caranya, pindahkan sample yang kita pilih ke dalam ‘channel
window’. Untuk ilustrasi penggunaan sample, saya telah memilih suara drum yang
menurut saya bagus dan disarankan Anda mengikutinya. Jika Anda punya pilihan
sample suara sendiri tidak masalah, yang penting Anda dapat mengerti konsepnya.
Letak sample drum pilihan saya ada
di folder:
Packs > Legacy > FPC
Dalam folder FPC kita akan mengambil
tiga suara yang masing-masing diambil dari folder “Hi Hats”, “Kick Drums” dan
“Snare Drums”. Silahkan buka dan pilih sample-sample di bawah:
- Buka Folder “Hi Hats” dan pilih FPC_ClHH_GSab_002
- Buka Folder “Kick Drums” dan pilih FPC_Kick_GiReal_003
- Buka Folder “Snare Drums” dan pilih FPC_Snr_2lI04
Untuk memasukkan sample ke dalam channel window silahkan tahan klik di suara yang kita pilih lalu drag ke dalam “channel window.” Masukkan masing-masing suara yang saya sarankan untuk menggantikan suara drum elektronik dalam ‘channel window’. Kita pindahkan sample satu per satu seperti instruksi ini:
- Folder Hi Hats > pilih sample bernama “FPC_ClHH_GSab_002 “ dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Hat pada ‘channel window’.
- Folder Kick Drums > pilih sample “FPC_Kick_GiReal_003” dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Kick pada ‘channel window’.
- Folder Snare Drums > pilih “FPC_Snr_2lI04” dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Snare pada ‘channel window’.
Supaya tidak bingung saya siapkan ilustrasi video berikut:
Video
1
Setelah memasukan sample ke dalam
‘chanel window’ silahkan ganti terlebih dahulu nama setiap channel seperti
instruksi dalam Video 1. Mengganti nama ‘channel’ akan memudahkan kita
dalam mengidentifikasi sample yang telah kita masukkan, selain itu akan membuat
rapih projek lagu ini.
Sekarang coba ‘play’ setelah kita
mengganti suaranya. Ada yang aneh? Menurut saya suara “Hat” terlalu besar,
silahkan kecilkan menggunakan knob ‘channel volume’ di samping “Channel Hat”
menjadi 50%. (ilustrasi mengecilkan ‘channel volume’ bisa dilihat di Video 1)
Tutorial browser dan
memasukkan sample sudah selesai, lanjut ke tutorial Playlist.
Sampai saat ini kita telah berhasil
membuat sebuah pattern drum dengan suara ‘real drum’ seperti soundclip
ini:
Apa itu pattern? Jika
diartikan ke dalam bahasa indonesia berarti pola dan kita telah membuat sebuah
pola drum dengan judul “Pattern 1.” Judul sebuah pattern dapat kita
lihat di bagian atas ‘channel window’.
Langkah selanjutnya untuk membuat lagu,
kita harus memasukkan pattern tersebut ke dalam area bernama Playlist.
Letak Playlist dijelaskan pada gambar berikut:
Penjelasan Gambar 8
- Hijau: Shortcut show/hide Playlist
- Merah: Playlist
Playlist berguna
untuk menyatukan setiap bagian yang telah kita buat dalam bentuk pattern.
Kita sudah membuat sebuah pattern yang berisi pola drum dengan judul
”Pattern 1.” Kita dapat membuat berbagai macam pattern dengan instrumen
yang berbeda-beda. Artinya, tidak ada batasan tentang seberapa banyak pattern
yang kita buat. Contoh, kita dapat membuat pattern 2, pattern 3, pattern 4 dan
seterusnya.
- Biru Muda: Tools
Tools berguna untuk menggambar pattern, menghapus
pattern, memotong dan berbagai kegunaan lainnya.
Sekarang mari kita masukkan “Pattern
1” ke dalam Playlist. Caranya, aktifkan dulu “Pattern 1” di dalam
Playlist dengan cara klik “Pattern clip sources,” bagian yang saya beri tanda
berwarna kuning di Gambar 8. Setelah di-klik
akan muncul drop down menu dengan nama pattern yang sudah kita buat.
Karena kita baru membuat sebuah pattern, yang muncul di drop down
hanyalah “Pattern 1.”
Setelah kita aktifkan “Pattern 1”
mari kita gambarkan pada Playlist di baris “Track 1.” Caranya, arahkan mouse ke
area biru tua di Gambar 8, kursor mouse akan
berubah menjadi kuas dan klik. Silahkan ikuti hingga menjadi seperti contoh
Gambar 9.
Untuk memudahkan tahan klik di ujung
playlist dan drag ke arah kanan untuk menggambarnya (klik kanan untuk
menghapus). Sekarang coba tekan “Play” untuk memainkannya. (menurut Gambar
9, saya menggambar empat buah kotak yang berarti pattern akan mengulang sebanyak
empat kali jika kita ‘play’)
Jika sudah benar, Anda akan melihat
panah berjalan di angka pada bagian atas Playlist. Belum ada panah berjalan di
atas Playlist? Berarti Anda harus merubah ‘Playback Mode’ terlebih dahulu. Di awal kita
membuka FL Studio ‘playback mode’ akan otomatis ke-set menjadi ‘Pattern mode’
atau ‘Pat’ yang artinya playback ditujukan untuk memainkan pattern saja.
Sedangkan untuk menjalankan Playlist kita harus merubah ‘Pat Mode’ menjadi
‘Song Mode.’
Setting untuk merubah menjadi ‘Song
Mode’ ada di samping tombol ‘play’seperti gambar di bawah:
Pilih ‘Song’ dan coba ‘play,’ pasti
sekarang Anda sudah melihat panah berjalan di atas Playlist. Kita sudah
berhasil memasukan satu pattern/pola ke dalam Playlist. Anda dapat
menggambarkan pattern dengan panjang yang tak terhingga di dalam Playlist, yang
berarti Anda bebas membuat lagu dengan durasi sepanjang apapun.
Now what? Kita sekarang akan membuat pattern drum kedua. Pada
umumnya sebuah lagu memiliki pola drum lebih dari satu, alasannya tentu supaya
lagu tidak terdengar monotone. Mari kita buat pattern drum kedua.
Untuk membuat pattern/pola
drum kedua silahkan klik tanda ‘plus’ (+) di samping tulisan ‘Pattern 1’.
Sesaat setelah Anda klik tanda (+)
akan muncul sebuah form di mana kita bisa ketik nama pattern yang
diinginkan. Saya akan memberi nama “Drum 2” pada pattern kedua ini. Anda
bisa memberi nama sesuka hati. Setelah oke, tekan ‘Enter’.
Jika sudah benar, ‘step sequencer’
yang tadinya terisi oleh ‘Pattern 1’ akan kembali kosong. Ke mana larinya
‘Pattern 1’? Tenang, ‘Pattern 1’ anda hanya bersembunyi karena kita telah
membuka ‘Pattern 2’. Silahkan isikan ‘step sequencer‘ seperti langkah-langkah
yang dijelaskan pada penjelasan Channel Window & Step Sequencer. Di
bawah ini adalah gambar pola “Drum 2” buatan saya, silahkan Anda ikuti.
Suaranya akan terdengar seperti
soundclip ini:
Catatan:
·
Saat ingin
membuat pattern baru jangan lupa untuk mengembalikan “Song mode” menjadi “Pat
Mode” agar kita dapat mendengarkan permainan yang akan kita buat pada pattern
baru tersebut, jika tidak dirubah kita hanya akan mendengar permainan
Playlist.
·
Untuk
kembali menampilkan “pattern 1” jikalau kita ingin mengedit di waktu
berikutnya, caranya klik “nama pattern” (warna hijau
muda pada Gambar11) sehingga akan muncul drop down menu yang menampilkan
list pattern yang telah kita buat. Di dalam menu tersebut kita juga bisa
mengganti nama/rename pattern yang telah dibuat.
Setelah jadi, mari kita masukan
“Drum 2” ke dalam “Playlist.” Sekedar mengingatkan, jangan lupa mengganti
‘Pattern clip sources’ menjadi nama pattern baru yang sekarang ingin
kita gambarkan ke dalam Playlist, dalam hal ini adalah pattern bernama
“Drum 2”. Jika sudah, gambar akan tampak seperti berikut ini.
Di dalam Playlist saya menambahkan
empat kotak pattern “Drum 2” di samping “Pattern 1.” Jika sudah
menggambar seperti itu coba dengarkan hasilnya dengan memainkan Playlist
tersebut. Jika sudah benar Kita akan mendengar perubahan pola dari “Pattern 1”
ke “Drum 2” sesuai yang kita gambarkan.
Untuk lebih mengerti cara kerja
Playlist coba gambarkan seperti contoh di bawah ini:
Jika Anda mainkan sesuai Gambar 14
di atas, Anda akan mendengar suara Drum yang menumpuk (Suara Drum “Pattern 1”
dengan “Drum 2”). Dengan Gambar 14 ini saya ingin menunjukkan bahwa kita bebas
untuk meletakkan pattern-pattern yang telah dibuat hingga menjadi lagu yang
benar-benar kita harapkan.
Pada bagian sebelah kiri Playlist,
Anda akan melihat tulisan “Track”, kegunaannya hanyalah sebagai
identitas/penanda pattern apa yang telah kita isikan pada baris “Track”
tersebut. Selain itu akan sangat membantu untuk membuat projek lagu kita
menjadi lebih rapih dan mudah diidentifikasi.
Saran saya, gunakan “Track” sebagai
pemisah dari setiap pattern drum atau pattern instrumen lainnya.
Masing-masing “track” dapat kita ganti namanya sesuai dengan instrumen yang ada
di baris “track” tersebut, caranya klik kanan pada “track” yang ingin diganti
namanya dan akan muncul option, lalu pilih “rename/color”.
Sampai di sini tutorial tentang
penggunaan Playlist. Jangan ke mana-mana dulu ya, saya ingin membahas
kesimpulan dari semua yang kita pelajari kali ini pada sesi selanjutnya.
Sebelum mengakhirinya saya akan
berikan video yang akan merangkum action apa saja yang telah kita pelajari
dalam tutorial Part 1 ini.
Video
2
Selamat Anda sudah menyelesaikan
tutorial ini, yang merupakan basic alur kerja pada software FL Studio.
Sebenarnya, tujuan kita belajar membuat drum di sini adalah untuk mengerti
dasar dan hubungan dari Channel, Step sequencer dan Playlist.
Mengerti konsep dari ketiga komponen
ini tidak hanya digunakan untuk membuat drum saja, melainkan juga untuk membuat
instrumen bernanda, jadi alangkah baiknya Anda semua yang mengikuti tutorial Part
1 ini benar-benar mengerti untuk melanjutkan ke part-part berikutnya.
Artwork
by: nicky
|
Jumpa lagi dalam tutorial Loovo
Music. Bagi teman-teman yang baru bergabung ini adalah tutorial Part 1
dalam rangkaian tutorial Membuat Lagu untuk Pemula
dengan Software Fruityloops, boleh
dibaca dulu artikel sebelumnya supaya tidak tersesat.
Dalam posting sebelumnya telah
sedikit dijelaskan mengapa kita memulai belajar FL Studio dari membuat beat
drum terlebih dahulu. Saya mulai dari drum karena pelajaran ini bisa
mencakup basic konsep dari Fruityloops yang setelah mengerti akan
memudahkan untuk mengikuti tutorial selanjutnya.
Catatan: Saya telah membuat daftar isi yang sangat berguna untuk memberikan gambaran secara runtut dan jelas dari tutorial membuat lagu ini. Daftar isi tutorial dapat diakses melalui link berikut:
Tutorial Part 1 ini akan dibagi ke
dalam 4 bagian. Oke, tanpa berpanjang lebar langsung saya sediakan daftar isi
tutorial Part 1 ini, selamat mencoba.
*gunakan
link dalam daftar isi untuk melompat ke bagian yang ingin dituju.
Sebagai awal kita telusuri dulu
fungsi-fungsi utama yang wajib diketahui dari ‘tool bar’ dalam FL Studio. Di
dalam ‘tool bar’ area ini berisi bermacam-macam panel yang berguna sebagai
navigasi untuk mengoperasikan FL Studio. Agar lebih mudah saya jelaskan
menggunakan gambar di bawah ini:
Penjelasan Gambar 1
- Merah: Toolbar Area
- Hijau: Main Bar
Menu utama untuk save project, options,
view, copy, paste dll.
- Kuning: Main Volume
Main volume berfungsi sebagai pengatur besarnya suara secara
global.
- Orange: Time panel
Menunjukan waktu project lagu.
- Biru Tua: Transport panel
Berfungsi untuk menjalankan lagu (play), menghentikan
lagu (stop), rekam (record).
- Biru Muda: Song tempo & Pattern selector
Song tempo berfungsi mengatur kecepatan sebuah lagu . Dalam
FL Studio kita dapat set tempo dari 10 bps (beat per second) hingga 999
bps. Pengaturan tempo tergantung dari lagu jenis apa yang akan kita buat. Pattern
akan dibahas pada penjelasan berikutnya.
- Ungu: Metronome
Berfungsi menghasilkan suara sebagai ketukan lagu yang
berguna untuk memandu dalam membuat lagu terutama beat drum, variasi drum dll.
Kecepatan bunyi metronome ini sesuai dengan tempo yang kita set.
Untuk sementara itu dulu yang perlu
diketahui sebelum menyentuh panel-panel lainnya yang akan saya bahas pada
tutorial berikutnya. Karena tutorial Part 1 ini membahas tentang basic
pembuatan drum, saya akan sedikit jelaskan cara kerja ‘Song tempo’ (biru muda) dan ‘Metronome’ (ungu).
Untuk mencoba metronome sekaligus
tes suara, silahkan klik ‘play’ dan perhatikan angka pada ‘time panel’
bergerak, namun Anda belum mendengar suara apapun. Tenang, untuk tes suara kita
bisa mengaktifkan ‘metronome’, silahkan aktifkan bagian ‘metronome’ yang tadi
saya beri tanda warna ‘ungu'.
Jika sukses Anda akan mendengar
suara ‘metronome’ yang berbunyi “tak...tuk...tuk...” Sekarang coba Anda
ubah angka pada ‘tempo panel’ untuk mengetahui naik turun kecepatan
‘suara metronome’. Caranya, klik “play” untuk menjalankan ‘metronome’ dan
klik ‘angka’ sambil ditahan lalu drag mouse ke atas untuk menaikan tempo dan ke
bawah untuk menurunkannya sesuai kecepatan yang diinginkan.
‘Metronome’ ini nantinya bisa kita
gunakan sesuai kebutuhan dalam proses pembuatan lagu. Penjelasan tool bar
selesai, mari lanjutkan ke Channel window & step sequencer.
Seperti biasa saya akan tunjukan di
mana letak Channel window & Step sequencer dengan gambar disertai
dengan komponen-komponen yang penting untuk diketahui.
Penjelasan Gambar 2
Area berwarna merah adalah Channel window & Step sequencer
dan hijau muda adalah shortcut show/hide.
Di dalamnya berisi komponen-komponen yang dijelaskan berikut ini:
- Ungu: Channel
Pada Gambar 2 terlihat ada 4 buah ‘channel’ yang terpasang
(default channel saat pertama kali instal dan membuka FL Studio) di dalam ‘channel
window’ yang masing-masing bertuliskan Kick, Clap, Hat dan
Snare. Betul sekali, itu adalah nama-nama instrumen drum yang berarti, channel
merupakan tempat bernaungnya suara instrumen di mana channel bekerja
agar suara-suara instrumen yang masuk ke dalamnya dapat kita dengar dan
mainkan.
Di dalam ‘Channel window’ kita dapat memasukkan banyak
‘channel’ yang masing-masing berisi berbagai instrumen yang kita butuhkan.
Masih bingung? Tenang kita lanjut dulu, oke.
- Biru muda: Step Sequencer
Kita melihat banyak kotak-kotak yang berjumlah 16 kotak dari
setiap ‘channel’-nya, lalu apa kegunaan kotak-kotak ini? Kotak-kotak ini
berfungsi untuk memerintahkan kapan sebuah instrumen dalam sebuah ‘channel’
mengeluarkan suara. Contoh, jika kita klik satu kotak pada ‘channel kick’
kotak tersebut akan terisi. Silahkan isikan satu kotak ‘step sequencer kick’
dengan cara meng-klik seperti gambar di bawah ini:
Setelah terisi coba ‘play’, dan kita akan mendengar sebuah
bass drum. Untuk menghapus silahkan klik kanan pada kotak putih yang tadi
kita gambarkan. Supaya lebih jelas sekarang coba isi sesuka Anda semua
kotak yang tersedia dan “play” jika sudah terisi.
Sudah jelas fungsi dari kotak-kotak yang disebut ‘step
sequencer’? Jika sudah mari kita lanjut.
- Orange: Channel volume
Kalau sebelumnya kita sudah berkenalan dengan main volume,
sekarang kita berhadapan dengan ‘channel volume,’ lalu apa perbedaan keduanya?
‘Channel volume’ berfungsi mengatur besar/kecilnya suara yang keluar hanya
dari sebuah channel. Berbeda dengan main volume yang mengendalikan
besar/kecilnya suara secara keseluruhan.
Contoh, asumsi kita telah menggambar Kick, Hat
dan Snare pada ‘step sequencer’, setelah didengar ternyata suara Hat
terlalu besar, mendengar suara Hat yang terlalu besar agar lebih enak
didengar kita harus mengecilkannya, jawabannya gunakan ‘channel volume hat.’
Jika kita gunakan ‘main volume’, semua suara instrumen akan mengecil.
Baiklah, penjelasan tentang Channel
window & Step sequencer sudah selesai. Sebelum mengakhiri ayo kita
sama-sama menggambar beat drum seperti contoh gambar di bawah ini:
Suara akan terdengar seperti soundclip
berikut:
Sampai di sini kita sudah berhasil
membuat sebuah pattern/pola drum, saya akan jelaskan tentang pattern
dalam sesi Playlist. Suara drum yang kita gunakan adalah suara untuk
lagu bergenre elektronik, jika ingin mencari alternatif suara drum lainnya mari
kita lanjut ke sesi berikutnya.
Browser adalah area yang diberi tanda warna merah
dan shortcut show/hide berwarna hijau.
Lalu apa fungsi browser ini?
Seperti halnya windows explorer pada komputer, browser FL Studio
berfungsi menampung semua data FL Studio seperti suara-suara instrumen, preset
efek, project file dll. Pembahasan saya kali ini hanya akan menjelaskan
eksplor suara-suara instrumen bawaan FL Studio menggunakan browser.
FL Studio telah menyediakan banyak
suara yang bisa kita gunakan seperti, suara drum, gitar, bass, string
ensemble dan masih banyak lagi. Suara-suara ini biasa disebut sample,
merupakan potongan rekaman suara instrumen aslinya. Untuk membuat instrumen
yang memiliki nada ada cara tersendiri dan akan dibahas pada tutorial
berikutnya.
Kembali ke browser, mari kita coba buka
folder ‘Packs’ dan lihat ada instrumen drum apa saja di dalamnya. Letak folder
“Packs” saya beri warna “biru muda”.
Setelah kita klik folder ‘Packs’
akan terbuka folder-folder anak dengan judulnya masing-masing. Silahkan Anda
buka folder ‘Drum Kit 01’, di dalamnya terdapat beberapa sample yang
bisa kita dengar dengan cara meng-klik. Silahkan klik sample-sample tersebut
untuk mendengarkan suaranya. (sample adalah file dengan icon warna kuning
seperti di Gambar 6).
Agar suara instrumen terdengar
sempurna, dianjurkan menggunakan speaker/earphone dengan frekuensi lebar
(30 hz – 15k hz). Silahkan buka artikel Membuat Lagu untuk Pemula
dengan Sofware Fruityloops untuk
melihat apa saja yang dibutuhkan agar dapat mengikuti tutorial ini dengan baik.
Setelah suara terdengar silahkan
coba semua suara di dalam folder ‘Drum Kit 01’. Seperti yang sudah Anda
dengarkan, sample-sample itu adalah sample real drum, walaupun menurut
saya kualitas suaranya kurang bagus. Untuk suara drum yang lebih baik ada banyak
pilihan plugin real drumkit yang dapat diinstal secara terpisah, tapi
itu akan saya jelaskan nanti.
Setelah coba semua suara di dalam
folder ‘Drum Kit 01’, Anda bisa coba seluruh sample dalam folder ‘Packs’
lainnya dan Anda akan menemukan berbagai instrumen. Setelah puas menjajal semua
sample dalam folder Packs kita lanjut.
Lalu bagaimana kita menggunakan
sample-sample ini? Caranya, pindahkan sample yang kita pilih ke dalam ‘channel
window’. Untuk ilustrasi penggunaan sample, saya telah memilih suara drum yang
menurut saya bagus dan disarankan Anda mengikutinya. Jika Anda punya pilihan
sample suara sendiri tidak masalah, yang penting Anda dapat mengerti konsepnya.
Letak sample drum pilihan saya ada
di folder:
Packs > Legacy > FPC
Dalam folder FPC kita akan mengambil
tiga suara yang masing-masing diambil dari folder “Hi Hats”, “Kick Drums” dan
“Snare Drums”. Silahkan buka dan pilih sample-sample di bawah:
- Buka Folder “Hi Hats” dan pilih FPC_ClHH_GSab_002
- Buka Folder “Kick Drums” dan pilih FPC_Kick_GiReal_003
- Buka Folder “Snare Drums” dan pilih FPC_Snr_2lI04
Untuk memasukkan sample ke dalam channel window silahkan tahan klik di suara yang kita pilih lalu drag ke dalam “channel window.” Masukkan masing-masing suara yang saya sarankan untuk menggantikan suara drum elektronik dalam ‘channel window’. Kita pindahkan sample satu per satu seperti instruksi ini:
- Folder Hi Hats > pilih sample bernama “FPC_ClHH_GSab_002 “ dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Hat pada ‘channel window’.
- Folder Kick Drums > pilih sample “FPC_Kick_GiReal_003” dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Kick pada ‘channel window’.
- Folder Snare Drums > pilih “FPC_Snr_2lI04” dengan cara tahan klik + drag ke arah channel dengan tulisan Snare pada ‘channel window’.
Supaya tidak bingung saya siapkan ilustrasi video berikut:
Video
1
Setelah memasukan sample ke dalam
‘chanel window’ silahkan ganti terlebih dahulu nama setiap channel seperti
instruksi dalam Video 1. Mengganti nama ‘channel’ akan memudahkan kita
dalam mengidentifikasi sample yang telah kita masukkan, selain itu akan membuat
rapih projek lagu ini.
Sekarang coba ‘play’ setelah kita
mengganti suaranya. Ada yang aneh? Menurut saya suara “Hat” terlalu besar,
silahkan kecilkan menggunakan knob ‘channel volume’ di samping “Channel Hat”
menjadi 50%. (ilustrasi mengecilkan ‘channel volume’ bisa dilihat di Video 1)
Tutorial browser dan
memasukkan sample sudah selesai, lanjut ke tutorial Playlist.
Sampai saat ini kita telah berhasil
membuat sebuah pattern drum dengan suara ‘real drum’ seperti soundclip
ini:
Apa itu pattern? Jika
diartikan ke dalam bahasa indonesia berarti pola dan kita telah membuat sebuah
pola drum dengan judul “Pattern 1.” Judul sebuah pattern dapat kita
lihat di bagian atas ‘channel window’.
Langkah selanjutnya untuk membuat lagu,
kita harus memasukkan pattern tersebut ke dalam area bernama Playlist.
Letak Playlist dijelaskan pada gambar berikut:
Penjelasan Gambar 8
- Hijau: Shortcut show/hide Playlist
- Merah: Playlist
Playlist berguna
untuk menyatukan setiap bagian yang telah kita buat dalam bentuk pattern.
Kita sudah membuat sebuah pattern yang berisi pola drum dengan judul
”Pattern 1.” Kita dapat membuat berbagai macam pattern dengan instrumen
yang berbeda-beda. Artinya, tidak ada batasan tentang seberapa banyak pattern
yang kita buat. Contoh, kita dapat membuat pattern 2, pattern 3, pattern 4 dan
seterusnya.
- Biru Muda: Tools
Tools berguna untuk menggambar pattern, menghapus
pattern, memotong dan berbagai kegunaan lainnya.
Sekarang mari kita masukkan “Pattern
1” ke dalam Playlist. Caranya, aktifkan dulu “Pattern 1” di dalam
Playlist dengan cara klik “Pattern clip sources,” bagian yang saya beri tanda
berwarna kuning di Gambar 8. Setelah di-klik
akan muncul drop down menu dengan nama pattern yang sudah kita buat.
Karena kita baru membuat sebuah pattern, yang muncul di drop down
hanyalah “Pattern 1.”
Setelah kita aktifkan “Pattern 1”
mari kita gambarkan pada Playlist di baris “Track 1.” Caranya, arahkan mouse ke
area biru tua di Gambar 8, kursor mouse akan
berubah menjadi kuas dan klik. Silahkan ikuti hingga menjadi seperti contoh
Gambar 9.
Untuk memudahkan tahan klik di ujung
playlist dan drag ke arah kanan untuk menggambarnya (klik kanan untuk
menghapus). Sekarang coba tekan “Play” untuk memainkannya. (menurut Gambar
9, saya menggambar empat buah kotak yang berarti pattern akan mengulang sebanyak
empat kali jika kita ‘play’)
Jika sudah benar, Anda akan melihat
panah berjalan di angka pada bagian atas Playlist. Belum ada panah berjalan di
atas Playlist? Berarti Anda harus merubah ‘Playback Mode’ terlebih dahulu. Di awal kita
membuka FL Studio ‘playback mode’ akan otomatis ke-set menjadi ‘Pattern mode’
atau ‘Pat’ yang artinya playback ditujukan untuk memainkan pattern saja.
Sedangkan untuk menjalankan Playlist kita harus merubah ‘Pat Mode’ menjadi
‘Song Mode.’
Setting untuk merubah menjadi ‘Song
Mode’ ada di samping tombol ‘play’seperti gambar di bawah:
Pilih ‘Song’ dan coba ‘play,’ pasti
sekarang Anda sudah melihat panah berjalan di atas Playlist. Kita sudah
berhasil memasukan satu pattern/pola ke dalam Playlist. Anda dapat
menggambarkan pattern dengan panjang yang tak terhingga di dalam Playlist, yang
berarti Anda bebas membuat lagu dengan durasi sepanjang apapun.
Now what? Kita sekarang akan membuat pattern drum kedua. Pada
umumnya sebuah lagu memiliki pola drum lebih dari satu, alasannya tentu supaya
lagu tidak terdengar monotone. Mari kita buat pattern drum kedua.
Untuk membuat pattern/pola
drum kedua silahkan klik tanda ‘plus’ (+) di samping tulisan ‘Pattern 1’.
Sesaat setelah Anda klik tanda (+)
akan muncul sebuah form di mana kita bisa ketik nama pattern yang
diinginkan. Saya akan memberi nama “Drum 2” pada pattern kedua ini. Anda
bisa memberi nama sesuka hati. Setelah oke, tekan ‘Enter’.
Jika sudah benar, ‘step sequencer’
yang tadinya terisi oleh ‘Pattern 1’ akan kembali kosong. Ke mana larinya
‘Pattern 1’? Tenang, ‘Pattern 1’ anda hanya bersembunyi karena kita telah
membuka ‘Pattern 2’. Silahkan isikan ‘step sequencer‘ seperti langkah-langkah
yang dijelaskan pada penjelasan Channel Window & Step Sequencer. Di
bawah ini adalah gambar pola “Drum 2” buatan saya, silahkan Anda ikuti.
Suaranya akan terdengar seperti
soundclip ini:
Catatan:
·
Saat ingin
membuat pattern baru jangan lupa untuk mengembalikan “Song mode” menjadi “Pat
Mode” agar kita dapat mendengarkan permainan yang akan kita buat pada pattern
baru tersebut, jika tidak dirubah kita hanya akan mendengar permainan
Playlist.
·
Untuk
kembali menampilkan “pattern 1” jikalau kita ingin mengedit di waktu
berikutnya, caranya klik “nama pattern” (warna hijau
muda pada Gambar11) sehingga akan muncul drop down menu yang menampilkan
list pattern yang telah kita buat. Di dalam menu tersebut kita juga bisa
mengganti nama/rename pattern yang telah dibuat.
Setelah jadi, mari kita masukan
“Drum 2” ke dalam “Playlist.” Sekedar mengingatkan, jangan lupa mengganti
‘Pattern clip sources’ menjadi nama pattern baru yang sekarang ingin
kita gambarkan ke dalam Playlist, dalam hal ini adalah pattern bernama
“Drum 2”. Jika sudah, gambar akan tampak seperti berikut ini.
Di dalam Playlist saya menambahkan
empat kotak pattern “Drum 2” di samping “Pattern 1.” Jika sudah
menggambar seperti itu coba dengarkan hasilnya dengan memainkan Playlist
tersebut. Jika sudah benar Kita akan mendengar perubahan pola dari “Pattern 1”
ke “Drum 2” sesuai yang kita gambarkan.
Untuk lebih mengerti cara kerja
Playlist coba gambarkan seperti contoh di bawah ini:
Jika Anda mainkan sesuai Gambar 14
di atas, Anda akan mendengar suara Drum yang menumpuk (Suara Drum “Pattern 1”
dengan “Drum 2”). Dengan Gambar 14 ini saya ingin menunjukkan bahwa kita bebas
untuk meletakkan pattern-pattern yang telah dibuat hingga menjadi lagu yang
benar-benar kita harapkan.
Pada bagian sebelah kiri Playlist,
Anda akan melihat tulisan “Track”, kegunaannya hanyalah sebagai
identitas/penanda pattern apa yang telah kita isikan pada baris “Track”
tersebut. Selain itu akan sangat membantu untuk membuat projek lagu kita
menjadi lebih rapih dan mudah diidentifikasi.
Saran saya, gunakan “Track” sebagai
pemisah dari setiap pattern drum atau pattern instrumen lainnya.
Masing-masing “track” dapat kita ganti namanya sesuai dengan instrumen yang ada
di baris “track” tersebut, caranya klik kanan pada “track” yang ingin diganti
namanya dan akan muncul option, lalu pilih “rename/color”.
Sampai di sini tutorial tentang
penggunaan Playlist. Jangan ke mana-mana dulu ya, saya ingin membahas
kesimpulan dari semua yang kita pelajari kali ini pada sesi selanjutnya.
Sebelum mengakhirinya saya akan
berikan video yang akan merangkum action apa saja yang telah kita pelajari
dalam tutorial Part 1 ini.
Video
2
Selamat Anda sudah menyelesaikan
tutorial ini, yang merupakan basic alur kerja pada software FL Studio.
Sebenarnya, tujuan kita belajar membuat drum di sini adalah untuk mengerti
dasar dan hubungan dari Channel, Step sequencer dan Playlist.
Mengerti konsep dari ketiga komponen
ini tidak hanya digunakan untuk membuat drum saja, melainkan juga untuk membuat
instrumen bernanda, jadi alangkah baiknya Anda semua yang mengikuti tutorial Part
1 ini benar-benar mengerti untuk melanjutkan ke part-part berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar