Semua Informasi Ada Disini
Sabtu, 19 Desember 2015
Liverpool vs Arsenal 5 1 ll all Goals 8 02 2014 HD
Liverpool vs Arsenal 5 1 ll all Goals 8 02 2014 HD
Selasa, 01 Desember 2015
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKO KIMIA ANALISIS PARASETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
LAPORAN
PRAKTIKUM ANALISIS FISIKO KIMIA
ANALISIS
PARASETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
OLEH :
NAMA : GREGORIUS N. HIWIN
JURUSAN FARMASI
BANDUNG
2015
BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
PERCOBAAN
1.1 Prinsip
percobaan :
Berdasarkan nilai absorban suatu zat.
1.2 Tujuan
percobaan :
·
Menetukan
analisis kuantitatif bahahn baku dengan metode spektrofotometri UV-Visible.
·
Melakukan
analisis kualitatif bahan baku dengan metode spektrofotometri UV-Visible.
·
Menyimpulkan
mutu bahan baku debgan data spectrum UV-Visble dan hasil penetapan kadar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Spektrofotometri
Dalam
analisis spektrofotometri digunakan sumber radiasi yang menjorok kedalam daerah
ulatraviolet spectrum itu. Dari spectrum itu, dipilih panjang-panjang gelombang
tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm. Instrument ini sebenarnya terdiri
dari dua instrument dalam satu kotak yaitu sebah spectrometer dan sebuah
fotometer. Spektrofotometer optis adalah sebuah instrument yang mempunyai
system optis yang dapat menghasilkan sebaran (dispersi) radiasi elektromagnetik
yang masuk, dan dengan mana dapat dilakukan pengukuran kuantitas radiasi yang
diteruskan pada panjang gelombang terpilih dari jangka spectral itu. Sebuah
fotometer adalah peranti untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan atau
suatu fungsi intensitas ini, bila digabungkan dalam spektrofotometer,
spectrometer dan fotometer itu digunakan secara gabungan untuk menghasilkan
suatu isyarat yang berpadanan dengan selisih antar radiasi yang diteruskan oleh
bahan pembanding dan radiasi yang diteruskan oleh contoh pada panjang-panjang
gelombang yang terpilih.
2.2
Metode Mohr
Parasetamol atau asetaminofen adalah
obat analgesic dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit
kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian
besar resep obat analgesic salesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi
karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering
terjadi.
Struktur molekul parasetamol
Parasetamol (Asetaminofen) merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan sehari-hari. Obat ini berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun panas. Setelah berpuluh tahun digunakan, parasetamol terbukti sebagai obat yang aman dan efektif. Tetapi, jika diminum dalam dosis berlebihan (overdosis), parasetamol dapat menimbulkan kematian.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin.
Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat, baik sebagai bentuk tunggal atau berkombinasi dengan obat lain, seperti misalnya obat flu dan batuk. Antidotum overdosis parasetamol adalah N-asetilsistein (N-acetylcysteine, NAC). Antidotum ini efektif jika diberikan dalam 8 jam setelah mengkonsumsi parasetamol dalam jumlah besar. NAC juga dapat mencegah kerusakan hati jika diberikan lebih dini. Overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika kerusakan sangat berat, mungkin perlu transplantasi hati agar korban bisa bertahan hidup.
Struktur molekul parasetamol
Parasetamol (Asetaminofen) merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan sehari-hari. Obat ini berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun panas. Setelah berpuluh tahun digunakan, parasetamol terbukti sebagai obat yang aman dan efektif. Tetapi, jika diminum dalam dosis berlebihan (overdosis), parasetamol dapat menimbulkan kematian.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin.
Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat, baik sebagai bentuk tunggal atau berkombinasi dengan obat lain, seperti misalnya obat flu dan batuk. Antidotum overdosis parasetamol adalah N-asetilsistein (N-acetylcysteine, NAC). Antidotum ini efektif jika diberikan dalam 8 jam setelah mengkonsumsi parasetamol dalam jumlah besar. NAC juga dapat mencegah kerusakan hati jika diberikan lebih dini. Overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika kerusakan sangat berat, mungkin perlu transplantasi hati agar korban bisa bertahan hidup.
BAB III
PROSEDUR
PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Spektrofotometer
UV-VIS
2. Neraca
analitik
3. Spatula
4. Labu
ukur
5. Batang
pengaduk
6. Corong
gelas
7. Beaker
glass
3.2 Bahan
1. Parasetamol
2. Metanol
3. Air destilasi
4. HCl 0.1 N dalam methanol
3.3 Prosedur
v Analisis Kualitatif
1. Larutan standar
·
Timbang 50 mg
baku pembanding parasetamol
·
Masukan kedalam
labu ukur 100 ml
·
Tambahkan HCl
0,1 N dalam methanol
·
Pipet 1 ml
larutan kedalam labu ukur 10 ml
·
Encerkan dengan HCl
0,1 N dalam methanol hingga tanda batas
·
Pipet 1 ml
larutan tersebut kedalam labu ukur 10 ml
·
Encerkan lagi
dengan HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas
2. Larutan uji
·
Timbang 50 mg
bahan baku parasetamol
·
Masukan kedalam
labu ukur 100 ml
·
Tambahkan HCl
0,1 N dalam methanol
·
Pipet 1 ml
larutan kedalam labu ukur 10 ml
·
Encerkan dengan
HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas
·
Pipet 1 ml
larutan tersebut kedalam labu ukur 10 ml
·
Encerkan lagi
dengan HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas
v Analisis Kuantitatif
1. Larutan standar
·
Timbang 30 mg
pembanding parasetamol
·
Masukan kedalam
labu ukur 100 ml
·
Larutkan dengan
10 ml methanol
·
Encerkan dengan
air destilasi hingga tandah batas
·
Pipet masing-
masing :
o 1 ml
o 1,5 ml
o 2 ml
o 2,5 ml
o 3 ml
o 3,5 ml
o 4 ml
·
Encerkan dengan
air destilasi hingga tandah batas.
2. Larutan uji
·
Timbang 75 mg
bhan baku parasetamol
·
Masukan kedalam
labu ukur 100 ml
·
Larutkan dengan
10 ml methanol
·
Encerkan dengan
air destilasi hingga tandah batas
·
Pipet 1 ml
larutan
·
Encerkan dengan
air destilasi hingga tandah batas.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Kosentrasi
|
Absorpsi
|
5 ppm
|
2,903
|
7,5 ppm
|
-
|
10 ppm
|
2,544
|
12,5 ppm
|
2,699
|
15 ppm
|
2,429
|
17,5 ppm
|
2,660
|
20 ppm
|
2,301
|
·
Analisis Kuantitatif
Kosentrasi
|
Absorpsi
|
247
|
2,86
|
·
Analisis Kualitatif
Kosentrasi
|
Absorpsi
|
310,8
|
3,80
|
Keterangan :
50 mg
500 mg
V1N1 = V2N2
1x500 = 1xN2
N2 =
= 50
Berat rata-rata
tablet =
= 540
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pecobaan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa absorpsi parasetamol pada analisis kuantitatif 2,86
dengan kosentrasi 247 dan pada analisis kualitatif 3,80 dengan kosentrasi
310,8.
DAFTAR PUSTAKA
·
Basset, J - Denney, R.C
– Jeffery, G.H – Mendham, J. BUKU AJAR VOGEL KIMIA ANALISIS KUANTITATIF
ANORGANIK. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
·
http://www.wartamedika.com/2008/02/keracunanparasetamol.html>Keracunan
Parasetamol
·
http://in.wikipedia.org
Langganan:
Postingan (Atom)