Selasa, 01 Desember 2015

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKO KIMIA ANALISIS PARASETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE



LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKO KIMIA
ANALISIS PARASETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE






OLEH :
NAMA            :  GREGORIUS N. HIWIN


                                   
                                   
                                   
           






JURUSAN FARMASI
BANDUNG
2015









BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN PERCOBAAN

1.1  Prinsip percobaan :
Berdasarkan nilai absorban suatu zat.

1.2  Tujuan percobaan :
·         Menetukan analisis kuantitatif bahahn baku dengan metode spektrofotometri UV-Visible.
·         Melakukan analisis kualitatif bahan baku dengan metode spektrofotometri UV-Visible.
·         Menyimpulkan mutu bahan baku debgan data spectrum UV-Visble dan hasil penetapan kadar.
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Spektrofotometri
Dalam analisis spektrofotometri digunakan sumber radiasi yang menjorok kedalam daerah ulatraviolet spectrum itu. Dari spectrum itu, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm. Instrument ini sebenarnya terdiri dari dua instrument dalam satu kotak yaitu sebah spectrometer dan sebuah fotometer. Spektrofotometer optis adalah sebuah instrument yang mempunyai system optis yang dapat menghasilkan sebaran (dispersi) radiasi elektromagnetik yang masuk, dan dengan mana dapat dilakukan pengukuran kuantitas radiasi yang diteruskan pada panjang gelombang terpilih dari jangka spectral itu. Sebuah fotometer adalah peranti untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan atau suatu fungsi intensitas ini, bila digabungkan dalam spektrofotometer, spectrometer dan fotometer itu digunakan secara gabungan untuk menghasilkan suatu isyarat yang berpadanan dengan selisih antar radiasi yang diteruskan oleh bahan pembanding dan radiasi yang diteruskan oleh contoh pada panjang-panjang gelombang yang terpilih.

















2.2    Metode Mohr
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesic dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesic salesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.

Struktur molekul parasetamol
Parasetamol (Asetaminofen) merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan sehari-hari. Obat ini berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun panas. Setelah berpuluh tahun digunakan, parasetamol terbukti sebagai obat yang aman dan efektif. Tetapi, jika diminum dalam dosis berlebihan (overdosis), parasetamol dapat menimbulkan kematian.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin.
Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat, baik sebagai bentuk tunggal atau berkombinasi dengan obat lain, seperti misalnya obat flu dan batuk. Antidotum overdosis parasetamol adalah N-asetilsistein (N-acetylcysteine, NAC). Antidotum ini efektif jika diberikan dalam 8 jam setelah mengkonsumsi parasetamol dalam jumlah besar. NAC juga dapat mencegah kerusakan hati jika diberikan lebih dini. Overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika kerusakan sangat berat, mungkin perlu transplantasi hati agar korban bisa bertahan hidup.









BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1       Alat
1.      Spektrofotometer UV-VIS
2.      Neraca analitik
3.      Spatula
4.      Labu ukur
5.      Batang pengaduk
6.      Corong gelas
7.      Beaker glass

3.2       Bahan
1.      Parasetamol
2.      Metanol
3.      Air destilasi
4.      HCl 0.1 N dalam methanol

3.3       Prosedur
v  Analisis Kualitatif
1.      Larutan standar
·         Timbang 50 mg baku pembanding parasetamol
·         Masukan kedalam labu ukur 100 ml
·         Tambahkan HCl 0,1 N dalam methanol
·         Pipet 1 ml larutan kedalam labu ukur 10 ml
·         Encerkan dengan HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas
·         Pipet 1 ml larutan tersebut kedalam labu ukur 10 ml
·         Encerkan lagi dengan HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas


2.      Larutan uji
·         Timbang 50 mg bahan baku parasetamol
·         Masukan kedalam labu ukur 100 ml
·         Tambahkan HCl 0,1 N dalam methanol
·         Pipet 1 ml larutan kedalam labu ukur 10 ml
·         Encerkan dengan HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas
·         Pipet 1 ml larutan tersebut kedalam labu ukur 10 ml
·         Encerkan lagi dengan HCl 0,1 N dalam methanol hingga tanda batas

v  Analisis Kuantitatif
1.      Larutan standar
·         Timbang 30 mg pembanding parasetamol
·         Masukan kedalam labu ukur 100 ml
·         Larutkan dengan 10 ml methanol
·         Encerkan dengan air destilasi hingga tandah batas
·         Pipet masing- masing  :
o   1 ml
o   1,5 ml
o   2 ml
o   2,5 ml
o   3 ml
o   3,5 ml
o   4 ml
·         Encerkan dengan air destilasi hingga tandah batas.

2.      Larutan uji
·         Timbang 75 mg bhan baku parasetamol
·         Masukan kedalam labu ukur 100 ml
·         Larutkan dengan 10 ml methanol
·         Encerkan dengan air destilasi hingga tandah batas
·         Pipet 1 ml larutan
·         Encerkan dengan air destilasi hingga tandah batas.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

Kosentrasi
Absorpsi
5 ppm
2,903
7,5 ppm
-
10 ppm
2,544
12,5 ppm
2,699
15 ppm
2,429
17,5 ppm
2,660
20 ppm
2,301

·         Analisis Kuantitatif
Kosentrasi
Absorpsi
247
2,86

·         Analisis Kualitatif
Kosentrasi
Absorpsi
310,8
3,80


Keterangan          :

50 mg                                    500 mg

V1N1                =              V2N2
1x500                =              1xN2
N2                     =             
                          =              50

Berat rata-rata tablet         =         
                                          =          540






BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pecobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa absorpsi parasetamol pada analisis kuantitatif 2,86 dengan kosentrasi 247 dan pada analisis kualitatif 3,80 dengan kosentrasi 310,8.



DAFTAR PUSTAKA
·         Basset, J - Denney, R.C – Jeffery, G.H – Mendham, J. BUKU AJAR VOGEL KIMIA ANALISIS KUANTITATIF ANORGANIK. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
·         http://www.wartamedika.com/2008/02/keracunanparasetamol.html>Keracunan Parasetamol
·         http://in.wikipedia.org